Jumat, 08 Agustus 2014

Cara Mengatur Ketinggian Pelampung Karburator

Halo bro semua, sebelumnya makasih ya dah mampir kesini. kita akan membahas masalah karburator nih. Bukan motor Injeksi loh. Huehehe

Jadi gini loh, ketika motor kita yang telah berubah spek mesinya atau meng-upgrade mesin , pasti membutuhkan asupan bensin yang lebih banyak. Oleh karena itu dibutuhkan proses Jetting alias penggantian ukuran spuyer ( jet ) yang lebih besar. Namun bukan hanya spuyer saja yang diubah, pengaturan ketinggian pelampung juga wajib diperhatikan.

Pelampung berguna untuk mengatur seberapa banyak bensin yang masuk pada mangkuk reservoir. Jadi cara kerjanya saat bensin masuk, bensin memenuhi mangkuk reservoir, Pelampung pun naik sampai batas ketinggian bensin yg ditentukan. Saat tercapai, plat pelampung menekan katup bensin, sehingga menutup masuknya bensin ke mangkuk reservoir.

Nah, Terus bagaimana pengaruh terhadap setelan karburator?

Semakin tinggi/penuh bensin pada mangkuk karburator, semakin banyak pula bensin yang masuk. Sehingga campuran bahan bakar menjadi lebih basah/rich. Begitu pula sebaliknya. Ini dikarenakan nozzle dan mainjet dipenuhi dengan bensin sehingga saat kondisi vakum, bensin lebih mudah tersedot. Ah gitu deh pokoknya...

Kapan dibutuhkan untuk menaikkan pelampung?

Saat dibutuhkan spuyer yang lebih besar, maka asupan bensin pada mangkuk karburator lebih banyak. Jika volume bensin pada mangkuk kurang, maka saat akselerasi, bensin pada mangkuk bisa habis tersedot, sehingga mesin bisa batuk/mati karena tak ada asupan bensin.

Monggo fotonya...

klik gambar untuk memperbesar
Miringkan karburator saat mengukur tinggi pelampung agar pegas tidak tertekan. Untuk memastikan dimana katup tertutup, tiup selang masuknya bensin, dan pastikan tidak ada kebocoran pada katup bensin. Jika ada kebocoran, segera ganti katup bensin. Hati - hati bensin tertelan, Huehehe

klik gambar untuk memperbesar

Cukup di bengkokan saja untuk mengaturnya, dikit saja, jangan sampai patah bro. Nah untuk yang plat berbahan plastik, tidak bisa dibengkokkan. Maka untuk menyetelnya, amplas tumpuan pegas ( lihat foto ) sampai ketinggian yang ditentukan, atau bisa juga memanaskan plastik tersebut ( tapi kurang dianjurkan, takutnya meleleh ). 

klik gambar untuk memperbesar

Untuk menyetelnya memang harus dengan kesabaran bro. capek sih bongkar, setel, bongkar, setel. Pokoknya harus pas dan tidak berlebihan agar bensin tidak tumpah. Hasilnya akan terasa saat akselerasi, jadi lebih berisi tarikanya.

Udah ah, sampai disini saja, Terimakasih bro semua dah mampir kesini. Salam...




Sabtu, 02 Agustus 2014

Test Drive KLX 150 L, Si Tinggi nan Langsing

Halo Bro semua yang tersesat di blog ini, hehe. Sebelumnya saya ucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri : )

Nah, kebetulan saat kunjung - kunjung ke rumah saudara, eh ada motor KLX masih hangat dari pabrik nih, Yasudah tanpa malu malu saya minta restu untuk menaikinya. Dia adalah bro Adi Yang tinggalnya di Lumajang, Beliau penghobi motor bergenre Trail.

Sebelumnya saya belum pernah mencoba motor trail dan bukan seorang offroader. Mengetesnya pun hanya di jalan saja, padahal pengen banget jajal ke Bromo. Yasudah kita lihat fisik dari KLX 150 L ini.

klik gambar untuk memperbesar

Jadi dari basis mesin KLX150 ini ada beberapa varian yaitu versi onroad nya D`Tracker 150, KLX 150 S dan KLX 150 L. Yang membedakan antara S dan L yaitu ukuran diameter rodanya. Varian S dengan roda 16 in dan 19 in sedangkan varian L dengan roda 18 in dan 21 in. Selain itu knalpot juga berbeda deh.

Saya pertama ragu bisa naik nih motor, soalnya tinggi banget. Eh ketika saya naik, Blesss suspensi belakang turun. Hore bisa sampai kedua kaki, walaupun agak jinjit. Eh ternyata enteng banget ini motor jadi gak begitu menyulitkan karena tingginya, padahal titik beratnya tinggi. Kalau posisi berkendara sih nyaman lah, seperti trail kebanyakan. Nih bro fotonya ( ridernya gak cocok kurang berisi ). 

klik gambar untuk memperbesar

Mesinya tergolong bersifat torsi besar. Jadi sesuai kegunaanya. Rasio transmisi pun cepat pindah gigi, alias nafasnya pendek - pendek. Tapi dampaknya akselerasinya enteng banget tercapai. Saya tidak mencoba top speed nya, lah kan ini trail, gak perlu lah bro. hehehe

klik gambar untuk memperbesar

Yuk lirik panel speedometer. Lah, saya cari indikator bensin kok enggak ketemu ya? ah sudahlah tinggal intip tangki beres deh walaupun agak repot dan was was di jalan. Dan yang menurut saya agak ganjil yaitu selang rem depan yang melintang di stang, Kenapa sih tidak diselipkan di bawah spedometer agar terlihat rapih?

klik gambar untuk memperbesar

Untuk bagian Chassis, suspensi belakang sudah menggunakan monoshock dengan dibantu link pada swing arm unitrak dan suspensi belakang bisa di setel ketinggianya. Velg sudah aluminium bermerek Takasago asia, mantap bro. Motor ini benar benar nyaman dan lembut suspensinya, motor sport kalah empuk bro! 

Jadi kesimpulanya, walaupun tinggi, tapi mudah dikendarai karena bobotnya yang ringan. Cocok digunakan harian, apalagi melibas jalan rusak dan polisi tidur. Posisi pembonceng juga nyaman kok. Cocoklah untuk motor trail pertama dan bagi rider yang sudah bosan main di aspal. ( saya contohnya, huehehe )

Sip, sampai disini saja artikelnya, maaf tulisan berantakan. salam bro semua...Thanks for coming : )