Sabtu, 02 Agustus 2014

Test Drive KLX 150 L, Si Tinggi nan Langsing

Halo Bro semua yang tersesat di blog ini, hehe. Sebelumnya saya ucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri : )

Nah, kebetulan saat kunjung - kunjung ke rumah saudara, eh ada motor KLX masih hangat dari pabrik nih, Yasudah tanpa malu malu saya minta restu untuk menaikinya. Dia adalah bro Adi Yang tinggalnya di Lumajang, Beliau penghobi motor bergenre Trail.

Sebelumnya saya belum pernah mencoba motor trail dan bukan seorang offroader. Mengetesnya pun hanya di jalan saja, padahal pengen banget jajal ke Bromo. Yasudah kita lihat fisik dari KLX 150 L ini.

klik gambar untuk memperbesar

Jadi dari basis mesin KLX150 ini ada beberapa varian yaitu versi onroad nya D`Tracker 150, KLX 150 S dan KLX 150 L. Yang membedakan antara S dan L yaitu ukuran diameter rodanya. Varian S dengan roda 16 in dan 19 in sedangkan varian L dengan roda 18 in dan 21 in. Selain itu knalpot juga berbeda deh.

Saya pertama ragu bisa naik nih motor, soalnya tinggi banget. Eh ketika saya naik, Blesss suspensi belakang turun. Hore bisa sampai kedua kaki, walaupun agak jinjit. Eh ternyata enteng banget ini motor jadi gak begitu menyulitkan karena tingginya, padahal titik beratnya tinggi. Kalau posisi berkendara sih nyaman lah, seperti trail kebanyakan. Nih bro fotonya ( ridernya gak cocok kurang berisi ). 

klik gambar untuk memperbesar

Mesinya tergolong bersifat torsi besar. Jadi sesuai kegunaanya. Rasio transmisi pun cepat pindah gigi, alias nafasnya pendek - pendek. Tapi dampaknya akselerasinya enteng banget tercapai. Saya tidak mencoba top speed nya, lah kan ini trail, gak perlu lah bro. hehehe

klik gambar untuk memperbesar

Yuk lirik panel speedometer. Lah, saya cari indikator bensin kok enggak ketemu ya? ah sudahlah tinggal intip tangki beres deh walaupun agak repot dan was was di jalan. Dan yang menurut saya agak ganjil yaitu selang rem depan yang melintang di stang, Kenapa sih tidak diselipkan di bawah spedometer agar terlihat rapih?

klik gambar untuk memperbesar

Untuk bagian Chassis, suspensi belakang sudah menggunakan monoshock dengan dibantu link pada swing arm unitrak dan suspensi belakang bisa di setel ketinggianya. Velg sudah aluminium bermerek Takasago asia, mantap bro. Motor ini benar benar nyaman dan lembut suspensinya, motor sport kalah empuk bro! 

Jadi kesimpulanya, walaupun tinggi, tapi mudah dikendarai karena bobotnya yang ringan. Cocok digunakan harian, apalagi melibas jalan rusak dan polisi tidur. Posisi pembonceng juga nyaman kok. Cocoklah untuk motor trail pertama dan bagi rider yang sudah bosan main di aspal. ( saya contohnya, huehehe )

Sip, sampai disini saja artikelnya, maaf tulisan berantakan. salam bro semua...Thanks for coming : )


5 komentar:

  1. keren om motornya,sayang mahal juga harganya :D

    BalasHapus
  2. Tinggi badan berapa om? Apa 173cm kaki bisa napak tanah ya, rencana pingin beli..:)

    BalasHapus
  3. Bisa banget om. Saya 172 jinjit keduanya. Motor enteng kok. Gak sesusah yg di bayangkan. Salam bro :)

    BalasHapus
  4. Kalau klx 150s , dengan tinggi 165 cocok gak bang

    #maklum orang pendek

    BalasHapus
  5. Kalo tinggi 170 cm berat 73kg nyampe gak

    BalasHapus